[oli fan translation] eromanga sensei volume 7 chapter 2


Sudah seminggu semenjak pengumuman anime "Adik Perempuan Paling Imut di Dunia."

Akan seperti apa anime nya? Bagaimana dengan pengisi suaranya? Jam berapa tayangnya saat siang hari?

Bagaimana dengan faktor yang lainnya?

Ini pertama kalinya bagiku, jadi aku tidak tahu apapun. Hal terbaik yang bisa kulakukan adalah meminta saran pada tetangga sebelah rumahku. Kupikir mungkin penggemar garis keras bahkan tahu lebih banyak daripada aku.

Dan orang yang menanyakan pertanyaan itu adalah produser, Akasaka-san

"Bulan depan, kita akan memilih empat pengisi suara utamanya. Izumi-sensei, pastikan bergabung dengan kami."

"Oke!"

Memilih pengisi suara! Aku datang!

"Aku pasti akan ikut." Jawabku, penuh motivasi.

Sejujurnya, ketika aku mendengar tentang memilih pengisi suaranya, aku merasa senang dan takut di saat yang bersamaan. Tapi karena itu adalah sesuatu yang harus aku lakukan untuk animeku, jadi tidak ada pilihan lain.

Tidak mungkin aku TIDAK pergi.

Sagiri ingin datang juga, tapi karena dia tidak bisa meninggalkan rumahnya, dia jadi terlihat frustasi. Haha.

"Untuk pengisi suara pemeran pendamping, aku akan memilih sendiri beberapa kandidat dan mengirimmu rekaman suara mereka. Silahkan pilih dari situ."

"Aku mengerti...."

Jadi sepertinya aku tidak mungkin memilih semua pengisi suaranya olehku sendirian.

"Mengenai pengisi suara utamanya, apa kau mempunyai permintaan?"

"Saya tanya ini terlebih dahulu: jika aku bilang aku punya, apakah permintaanku akan dipenuhi?"

"Mungkin iya dan mungkin tidak."

Jawab produser Akasaka dengan dingin.

"Aku tidak bisa mengabaikan opini dari penulis aslinya, tapi jika aku tidak bisa memenuhi permintaanmu, aku akan memberitahumu alasannya."

Dia mengenakan pakaian yang sama dengan Kagurazaka-san, tapi dia jauh lebih dewasa.

"Aku mengerti! Itu, lagipula bukan berarti aku paham mengenai pengisi suara, jadi saya harap anda dapat memenuhi permintaan Eromanga-sensei sebisa mungkin."

Sebagai penulis aslinya, aku hanya punya satu permintaan: Mereka harus bersuara lebih baik dari kebanyakan bayangan pembacaku terhadap suara karakternya. Selama mereka bisa melakukan itu, apapun tidak masalah.

"Suara karakter ini harus seperti ini!" - Itu tidak seperti seorang amatiran sepertiku bisa memilih pengisi suara yang sempurna untuk pertama kalinya.

Bukan hanya aku; Aku pikir semua pembacaku mengharapkan yang terbaik.

"Di rapat selanjutnya, aku akan memberimu daftar pengisi suara yang akan kau pilih sendiri."

"Daftar...kah?"

"Iya. Di sebelah masing-masing nama mereka akan menjadi faktor penting yang harus kau beri nilai - tolong hanya pilih pengisi suara yang mempunyai hasil yang baik."

..... Aku mengerti.

Jadi faktor-faktor penting nya kemungkinan akan seperti "radio", pengalaman "akting" atau "bernyanyi". Tapi apakah aku harus memilih seseorang yang mempunyai semua faktor itu?

"Apa semua faktor-faktor itu penting?"

"Tidak terlalu, tapi seringkali, orang memilih pengisi suara mereka yang mempunyai semua faktor itu."

"Dimengerti."

....... Aku harus bawa daftar itu ke Sagiri dan mendengarkan pendapatnya juga.

"Kami berencana menyiarkannya di musim semi, tahun depan."

"Apa tepatnya yang harus aku lakukan?"

"Aku berencana mengadakan rapat setiap minggu untuk mendengar pendapatmu terkait situasi animenya. Setelah kita memulai membuat animenya, aku akan mengirim salinan setiap episodenya padamu sebelum kami menyiarkannya setiap minggu. Itu semua harus diperiksa - terkadang berdasarkan reaksi penonton terhadap episode sebelumnya. Itu akan menjadi masalahmu."

"Jadi apa yang akan saya lakukan?"

"Salah satu faktor paling penting adalah memeriksa seluruh naskahnya, latar belakangnya dan detail-detail lainnya dalam penggambaran anime. Izumi-sensei akan memeriksa kalimat karakternya untuk memastikan itu berjalan sesuai rencanamu."

Aku mengerti.... yah, lagipula aku tidak begitu tahu tentang penggambaran animenya.

Tentu saja, aku berencana untuk mempelajarinya - tapi aku pikir aku tidak bisa memberitahu bagus atau buruknya dari membaca rancangan produksi anime.

Di sisi lain, memeriksa kalimat karakternya adalah keahlianku. Aku harus mengerahkan seluruh kemampuanku.

"Aku mengerti" aku pun mengangguk.

Percakapan ini terjadi di ruangan rapat paling atas di kantor perusahaan penerbit.

Ini rapat kedua. Pesertanya masih sama seperti sebelumnya, ada aku, Kagurazaka-san, direktur Amamiya-san, produser Akasaka-san dan penulis skenario Aoi Makina-san dan beberapa anggota lain dari tim produksi anime.

Kita telah memutuskan untuk mengadakan rapat seperti ini setiap hari Jumat jam 18:00.

"Jadi, apa yang akan kita bicarakan hari ini?"

Aku bertanya pada semua orang, karena aku tidak tahu apa tujuan dari rapat ini.

Di sebelah kananku, produser Akasaka menjawab:

"Rapat kali ini, kami berencana membicarakan tentang faktor-faktor lain terkait komposisi series nya."

"Izumi-sensei, apa kau tahu komposisi series itu apa?"

Orang yang baru saja bertanya padaku dengan nada "Kau pasti tidak tahu" adalah perempuan yang sedang duduk di sebelahku, Kagurazaka-san.

"Aku sudah sedikit mempersiapkannya."

Komposisi series, pada umumnya, adalah tentang seberapa banyaknya anime akan mencakup novel tersebut, butuh berapa episode untuk mencapai klimaksnya, seberapa banyak anime akan mengikuti novel aslinya -

Itulah apa yang akan kita bicarakan. Terkadang, penulis skenario juga akan mengerjakan bagian ini.

"Seperti itu, bukan?"

Mendengarku mengatakan itu, Kagurazaka-san mencibir.

Persiapanku terbayar sudah!

Ngomong-ngomong, komposisi series anime Sekaimo kita akan diurus oleh penulis skenario Aoi Makina-san. Kalian bisa bilang kalau dia adalah orang kedua yang paling penting disini. Juga, Makina-san -

"Zzzzzzzz"

Dia sedang tidur ngorok di depanku.

"Zzzzzzzz"

Dia hampir menutupi seluruh tubuhnya di kursi, dan mulutnya terbuka lebar. Aku bisa melihat sedikit saliva yang keluar dari bibirnya.

Kacamatanya sedikit kesamping, dan terlihat seperti kacamatanya akan jatuh kapan saja.

Dia terlihat sangat lengah...tapi oppai nya yang besar membuat pemandangannya menjadi menarik.

“………………..”

“………………”

Mata semua orang tertuju pada "Putri tidur".

Tentu saja, aku langsung menyadarinya, tapi aku tidak mengatakan apapun.

"..............."

Karena produser Akasaka sedang melihat Makina-san seperti sampah, aku tidak berani bertanya "kenapa dia tidur disini?"

Keheningan pun terjadi untuk sesaat. Produser Akasaka menghembuskan nafas, kemudian.....



*Bak!* dia memukul kepala Makina-san.

"Aw ~~~~~~~~~~ itu sakit! Apa yang kau lakukan?"

Makina-san menggelengkan kepalanya, matanya berair. Produser Akasaka dengan dingin berkata:

"Aoi-sensei, rapatnya akan segera dimulai. Tolong bangunlah."

"Kau bisa membangunkanku dengan cara biasa-biasa saja ~~! Tunggu, aku tidak tidur! Jadi...apa yang akan kita bicarakan?"

Melihat penulis skenarionya masih bertingkah acuh tak acuh, produser Akasaka membuat tatapan tajam.

Menyadari itu, Makina-san menggosok-gosok matanya dan berusaha merogoh kantongnya.

"Baiklah baiklah, aku sudah tahu ~~ komposisi series, bukan? Ini rancangannya."

Dia tersenyum lebar dan menaruh beberapa kertas A4 ke atas meja.

Sampulnya bertuliskan komposisi series "Adik Perempuan Paling Imut di Dunia" (sementara)

Dan setelah itu, ada kata yang sangat besar -



BELUM DIPUTUSKAN



Mata produser Akasaka menyipit.

".... Aoi-sensei, apa ini?"

"Rancangan untuk komposisi series nya - semua orang bisa mengerti itu."

Tidak, aku tidak mengerti.

Makina-san membuat sesuatu yang semua orang bisa melakukannya dalam waktu sepuluh detik, meskipun begitu dia sedang tertawa dengan percaya diri. Menghadapi ini, produser Akasaka -

"Apa kau bercanda?"

Dia menggeram dengan nada yang menakutkan.

Mengerikan.

Saking mengerikannya aku sampai tidak bisa bergerak sama sekali, tapi Makina-san masih tidak mengerti.

"Aku tidak sedang bercanda, aku serius ~~"

"Aku sibuk setiap hari, sementara kau menghabiskan seminggu penuh dan hasilnya seperti ini? Aku mengerti, sangat menarik."

"Ahaha, Produser-san ~ jangan marah ~ aku punya alasannya."

Makina-san tertawa dan menghentikan amarah produser Akasaka.

"Dengarkan aku dulu sebentar. Di rapat sebelumnya, kau memberitahuku untuk menyelesaikan rancangan untuk komposisi series nya, bukan? Jadi aku lagi berpikir bagaimana menulisnya ~~"

"...Dan?"

Makina-san membuat ekspresi yang serius:

"Dari hasilnya, sekarang bukanlah waktu yang tepat bagiku untuk menulis rancangan ini."

"Demi kelancaran rapat ini, jangan gunakan itu sebagai alasan untuk tidak menulis! Jadi - apa yang terjadi selanjutnya?"

"Ehehe"

Aku harap dia tidak ada niatan untuk meremehkan masalah ini. Lagipula aku ragu itu akan berjalan lancar.

Dia kembali ke topik permasalahan yang sebelumnya.

"Jadi ~ alasan sekarang bukanlah waktu yang tepat adalah karena aku belum berbicara dengan penulis aslinya sebelum aku menulis komposisi series ini ~~"

"Eh, aku?"

Aku tidak bisa mengikuti arah cerita bagaimana ini bisa tiba-tiba jadi mengenai diriku. Makina-san pun berkata:

"Iya, kamu! Jadi supaya bisa menulis komposisi series nya - ayo kita mengobrol-ngobrol hari ini! Baiklah, ayo lakukan!"

"...Jadi, mengenai bagian dari rapat ini perihal komposisi series nya, apa yang akan kau lakukan?"

Makina-san menjawab tanpa memperdulikan suasana di ruang rapat ini, tapi produser Akasaka tidak membiarkan dia bersikap seenaknya.

"Sudah kubilang ~ kita bisa mengadakan rapatnya minggu depan ~~"

"Itu akan mengakitbatkan kita terlambat untuk seminggu, jadi itu tidaklah bagus. Dan juga...Aoi-sensei, setelah kau mengobrol dengan Izumi-sensei, apa kau bisa menulis rancangannya?"

"Tentu saja! Bukan hanya rancangannya; Aku akan membuat rancangan yang sempurna."

Produser Akasaka berkata "Aku mengerti", dan mengangguk.

Kemudian Makina-san berbalik padaku.

"Aku minta maaf, Izumi-sensei, bisakah aku merepotkamu?"

"Tentu saja, aku tidak keberatan...tapi apa yang ingin kau bicarakan?"

"Yah, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan."

Makina-san terseyum lebar dan menunjuk wajahku:

"Pemeran utama perempuan dari Sekaimo - sang adik perempuan - dia pasti punya seseorang yang dia sukai, bukan?"

"Huh? Siapa yang mengatakan itu padamu?"

Itu adalah sesuatu yang berhubungan dengan identitas asli Eromanga-sensei, jadi hanya beberapa orang saja yang tahu.

"Aku tidak mendengarnya dari siapapun. Aku hanya dapat perasaan itu setelah membaca novelmu."

...Sangat peka sekali.

Dia jelas-jelas bukan seorang perempuan malas belaka.

Aku menjawab "Iya, pemeran utama perempuannya punya seseorang yang ia sukai."

"Sudah kuduga! Bisakah aku menanyakan sesuatu terkait hal itu?"

"Yah..."

Aku ragu-ragu sebelum aku menjawab:

"Karena untuk beberapa alasan, orang yang dia sukai tidak bisa ditunjukkan ke publik untuk sekarang. Jadi aku hanya...bisa menjawab dengan cara yang dapat ditunjukkan ke publik."

Aku penasaran apa itu akan baik-baik saja, tapi kelihatannya dia malah menjadi semakin tertarik.

Makina-san "huh" kemudian tersenyum lebar:

"Jawab aku sejujur-jujurnya, apa kau menggunakan perempuan yang kau sukai sebagai referensinya?"

"Ba..."

Bagaimana bisa dia tahu itu?

"Ara, aku bisa melihatnya dengan mudah. Aku pikir faktor penentu anime ini adalah seberapa besarnya perasaan penulis aslinya dapat diperlihatkan di layar kaca."

".............."

Di rapat pertama kita, aku membuat kesalahpahaman dan dia mengira aku sedang melamarnya.

Sekarang, dia membeberkan perasaanku yang sebenarnya terhadap novel milikku agar semua orang mengetahuinya.

...Setiap kali kita bertemu, aku ditempatkan di posisi yang sulit.

Aku dapat merasakan wajahku menjadi semakin panas. Aku pasti sedang tersipu sekarang.

"Ehehe, reaksi yang sangat bagus ♡. Jika kau punya alasannya, maka aku tidak akan menanyakan identitas aslinya lebih jauh lagi - tapi mengenai perempuan yang kau sukai - atau lebih tepatnya, mengenai cerita cintamu, mengenai momen disaat hatimu berdebar-debar - beritahu aku semua detailnya tentang itu."

"Apa itu sungguh dibutuhkan?"

"Tentu saja! Ahok, ahok. Dengar, Izumi-sensei, karena ini adalah pertama kalinya bagimu membuat anime -"

Penulis skenario Aoi Makina menunjuk wajahku dengan jarinya:

"Seperti inilah rapat pembuatan anime itu!"

"---!"

Aku tidak pernah tahu itu! Aku tidak mengira rapat pembuatan anime bakal memaksaku melakukan sesuatu yang sangat memalukan!

"...Ahok, jangan-jangan.... semua penulis yang mempunyai anime pasti mengalami ini juga?"

"Iya, itu benar. Semua penulis novel yang bukunya dibuat jadi anime pasti mengalami ini."

"Bagaimana...mungkin? Kenapa tidak ada seorangpun yang mengatakan itu padaku?"

"Hm hm...kalau begitu aku akan menanyaimu pertanyaan yang lain, katakanlah kau bertemu seorang junior yang novelnya akan dijadikan anime, apakah kamu akan memberitahunya? Apakah kamu akan mengatakan padanya kalau kamu melakukan sesuatu yang sangat memalukan?"

"Tentu saja tidak."

"Iya kan?"

A.... aku mengerti... jadi seperti itu...

"Kalau begitu ayo kita mulai perbincangan mengenai kehidupan cinta Izumi Masamune-sensei~! Silahkan mulai!"

"Eh eh - ! Yah, kalian bisa sebut kalau itu adalah cinta pada pandangan pertama...."

Dan begitlah -

Rapat kedua menjadi salah kaprah dengan cara yang tidak diduga.

Kita berbicara tentang kehidupan cinta memalukan milikku.



Setelah rapat yang sangat melelahkan, aku menyeret tubuhku pulang ke rumah di tengah malam. Sesegera aku sampai ke rumah, atap-atapnya bergetar lagi. Sama seperti biasanya, aku pergi ke kamar terkunci dan mengetuk pintu. Dengan cepat pintunya terbuka.

Sagiri melihatku sambil mengenakan piyamanya; kemudian dia berkata sambil malu-malu:

"...Selamat datang."

"Aku pulang."

Mungkin seharusnya aku tidak menyebut tempat ini sebagai kamar terkunci lagi.

Aku, Sagiri dan hubungan kita - perlahan-lahan berubah.

Aku pun bertanya, merasakan ada kehangatan di dalam hatiku:

"Ada apa, Sagiri?"

"Um...itu...gi, gimana pekerjaannya?" Tanya-nya, suaranya penuh dengan kegembiraan.

"Maksudmu rapatnya?"

"Iya! Itu adalah rapat pertama yang sebenarnya kakak melakukan sesuatu! Apa kakak bekerja sama dengan direktur Amamiya atau Aoi-sensei - seseorang yang membuat Meruru?"

"Yup."

"Luar biasa!" Katanya, matanya mulai bersinar.

Aku merasa sedikit malu terhadap ini, jadi aku tersenyum kaku:

"Ahaha, begitukah?"

Yah, merekalah yang luar biasa, bukan aku. Aku hanya bekerja bersama orang-orang yang luar biasa.

"Beritahu aku semuanya."

"Tentu."

Adik perempuanku menarikku ke dalam kamarnya.

Aku duduk di hadapannya dan memberitahu Sagiri kalau kita sedang membicarakan "komposisi series".

"Oh ~~ komposisi series anime - aku pernah mendengar itu sebelumnya."

"Tapi kita harus menundanya sampai minggu depan."

"Kenapa?"

".... Banyak yang terjadi."

Penulis skenarionya belum menulis apapun, dan aku harus membicarakan kehidupan cintaku - aku tidak bisa mengatakan itu sekarang.

"Aku rencananya ingin menggunakan waktu ini untuk berlatih menulis skenario atau yang lain."

Aku mengeluarkan beberapa buku yang terlihat berat dari kantongku. Aku sudah meminta nyonya toko buku untuk memesankannya untukku.

"Nii-san, apa itu?"

"'Panduan Menulis Sebuah Skenario' ...dan 'Bahasa Teknis Industri Anime'.... Buku-buku ini baru saja sampai di toko buku hari ini, dan aku pun langsung membelinya."

"Eh? Izumi-sensei, apa kau akan menulis skenarionya sendiri?"

"Enggaklah. Tapi aku pikir seharusnya paling tidak mempunyai pemahaman dasar tentang pekerjaan itu."

"Yah.... lagipula orang dewasa kadang-kadang menggunakan kata-kata sulit saat mereka berbicara..."

Itu benar.

Aku bisa memaklumi jika mereka menggunakan kata-kata seperti "dubbing", "kotor" atau "buru-buru", yang memang sering digunakan oleh kebanyakan orang. Lebih sulit lagi jika mereka menggunakan kata-kata seperti "IP", "layak" atau "tetap" di percakapan sehari-hari. Khususnya ketika beberapa kata mempunyai lebih dari satu makna.

Tentu saja, aku mengakui kalau menggunakan kata itu terdengar keren. Itu membuatku merasa jadi seorang pro.

"Yah, aku tidak peduli jika buku-buku ini tidak memberiku banyak bantuan. Selama aku bisa menambah sedikit wawasan, kurasa itu cukup."

"...Haha."

"Heh, ada apa denganmu?"

Kenapa kau tertawa?

"...Karena Nii-san sedang berusaha yang terbaik."

Mendengar adik perempuanku mengatakan itu membuatku malu. Aku memalingkan kepalaku.

"Setelah skenarionya selesai, aku akan memperlihatkannya padamu, Eromanga-sensei."

"Aku tidak tahu orang dengan nama itu!"

Sagiri mengatakan kalimat itu lagi; kemudian menambahkan:

"Baiklah, aku serahkan padamu, Izumi-sensei!"

" - Dimengerti."

Sungguh tanggung jawab yang sangat besar.

"Dan juga...antara kakak dengan Aoi-sensei...dan anggota tim pembuatan anime lainnya.... gimana kabarnya? Apa kalian akur?"

Penulis skenario menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, direktur jarang bicara apapun dan produser menakutkan -

Aku tidak bisa mengatakan itu padanya! Aku sudah berjanji dengan Army!

"Yah ~ gitulah."

"Begitu-"

Sagiri terlihat muram. Sepertinya aku membuatnya jadi khawatir.

".... Kalau begitu, ini...Nii-san."

Dia mengambil kaset Blu-ray dari rak buku dan memberikannya padaku.

"Ayo tonton ini berdua sekarang."

"Stardust ☆Witch Meruru? .. Kita sudah berjanji, bukan?"

"Iya...ayo tonton ini berdua kemudian cobalah untuk akur dengan semua orang!"

Apa seperti itu cara Sagiri berusaha perhatian padaku? Aku bisa merasakan kekhawatiranku perlahan-lahan mencair.

"Baiklah kalau begitu - ayo tonton itu!"



Kemudian, kita duduk berdampingan, dengan punggung kita menempel ke dinding sambil merentangkan kaki, menonton anime berdua.

Sepertinya itu adalah anime mahou shoujo yang bisa ditonton anak-anak.

Gadis berambut pink yang seorang pendiam mempertontonkan pertarungan yang luar biasa. Dia sedang terbang di langit, kemudian menembakkan ledakan sihir berwarna, dan membuat teman baru sambil bertarung.

".... Sungguh anime yang tidak realistis."

Di awal, aku khawatir kalau aku mungkin tidak mengerti alurnya. Tapi setelah menontonya, itu bukan lagi masalah.

Sejujurnya, Stardust ☆Witch Meruru adalah anime yang menarik.

Tentu saja ada banyak detail yang tidak jelas, dan alurnya sederhana -

Tapi klimaks yang paling penting nya ditampilkan dengan cukup baik; Aku juga dapat melihat tujuan tim produksi animenya dari cerita sampingan yang lain.

Animenya terlihat kompleks tapi adegannya akan dibuat menjadi lebih menarik ketika itu dibutuhkan. Kemudian, itu berubah menjadi sesuatu yang bahkan seorang anak kecil pun dapat mengerti.

Itu skenarionya.

Dan juga, kostum penjahatnya sangat menarik perhatian. Aku bisa mengerti mengapa anime ini punya banyak penggemarnya, dan mengapa Eromanga-sensei sangat menyukai anime ini.

"Ngomong-ngomong, Sagiri - anime ini, apa ada penulis aslinya?"

"...Un.... kalau gak salah...nama penulis aslinya itu Kitsunega Sakinaru, tapi sepertinya orang itu hanya memegang hak ciptanya saja. Jadi anime ini tidak benar-benar mempunyai penulis aslinya - di Internet bilang kalau Meruru diciptakan oleh penulis skenario Aoi-sensei sendirian..."

"Oh -"

Bagian dari penjelasan itu ada "mungkin", dan "kata rumor", jadi tidak ada satupun yang dapat dihitung.

Tapi, orang luar sulit untuk mengetahui apapun tentang pekerjaan internal dari industri manapun, termasuk anime. Jadi mau gimana lagi.

Jadi...anime Meruru yang terkenal itu ...kemungkinan dibuat oleh Aoi Makina.

Jangan-jangan...Makina-san itu adalah penulis skenario yang sangat baik?

Bagiku dia terlihat seperti pemalas, sama seperti Elf...tapi seperti apa Aoi yang aslinya?

Meskipun dia belum menunjukkan hasil apapun untuk Sekaimo yang aku harapkan -



- AKU HANYA DAPAT PERASAAN ITU SETELAH MEMBACA NOVELMU.



Dia pasti berpikir kalau novelku itu "bagus", bukan? Di dalam pikirannya, itu pasti "aku pikir ini bagus".

Produser Akasaka terlihat sangat berbakat, jadi dia kemungkinan hanya memilih orang yang berbakat.

Dan juga, bahkan Kagurazaka-san, yang baik dalam membaca orang, memilihnya.

Dan hal yang paling penting adalah; Sagiri adalah penggemarnya.

Aku harus mempercayai Makina-san; Aku harus bekerja sama dengannya.

Akan tetapi...bagaimana mengatakannya...aku punya perasaan kalau dia itu "masih belum mulai".

Dengan kata lain, itu artinya aku tidak bisa merasakan motivasinya.

"Nii-san, Nii-san."

Mendengar Sagiri memanggilku, aku memutar kepalaku. Wajah adik perempuanku yang sedang bahagia muncul di hadapanku.

"Lihat, lihat, barusan adegan saat mereka sedang bertarung dan terbang di udara di waktu yang bersamaan itu sangat imut, bukan?"

"Tentu saja."

Seorang perempuan yang sedang menonton anime dengan gembira itu sangat imut.

Aku ingin mengatakan itu, tapi aku berhasil menahannya.

Ini saat-saat yang membahagiakan.

Kita terus menonton sampai Sagiri ingin tidur.

[oli fan translation] eromanga sensei volume 7 chapter 2


"Phew..."

"Bagaimana kalau kita tonton sisanya besok?"

"...Tentu."

Sagiri terlihat lelah, tapi dia sangat gembira. Kemudian dia mengangkat jari kecilnya.

"...Janji."

"Itu janji."

Kita membuat janji kelingking.

"Apa itu menarik?"

"Iya, anime yang sangat menarik."

"Direktur Amamiya dan Aoi-sensei luar biasa, bukan?"

"Iya mereka luar biasa."

Jawabku, tapi kenyataannya adalah aku tidak bisa tahu hanya dari menonton animenya saja.

Tapi ada sesuatu yang aku pasti tahu sekarang.

Tim yang membuat anime Adik Perempuan Paling Imut di Dunia - adalah tim yang bisa membuat adik perempuanku tertawa.



Minggu depan, rapat ketiga.

Sekarang jam 17:50 di ruangan rapat - aku masuk 10 menit sebelum rapatnya dimulai.

"Terima kasih atas kerja keras anda."

Aku masuk dan melihat produser Akasaka, Kagurazaka-san dan direktur Amamiya dan kebanyakan peserta lainnya sudah hadir.

Tapi aku tidak melihat Makina-san dan peserta perempuan yang lainnya.

" - Permisi.... Andou-san tidak datang hari ini?"

Aku bertanya dengan suara paling sopan yang aku bisa.

Tentang "Aku tidak melihat Makina-san hari ini" - aku bahkan tidak punya keberanian untuk menanyakan itu.

Hari ini, kami berencana untuk membicarakan mengenai topik sebelumnya, komposisi series.

Tidak ada satupun dari kita yang sudah membaca rancangan komposisi series nya.

...Jika Makina-san tidak datang dengan rancangan yang sudah jadi hari ini, maka rapatnya bisa langsung dibatalkan. Ini bukanlah hal yang bagus untukku.

Itulah kenapa aku menghindari topik berbahaya ini dan menanyakan sesuatu yang mempunyai resiko lebih kecil.

"Andou-san sedang sakit."

"Huh?"

Pertanyaanku langsung dijawab dengan ketus oleh produser Akasaka.

Tentu saja, hal itu hanya membuatku jadi khawatir.

"Oh...sakit...apa dia baik-baik saja?"

"Kita akan mendapatkan penggantinya di akhir pekan selanjutnya, jangan khawatir."

"Tidak, bukan itu yang aku tanyakan."

Aku bertanya...jika Andou-san itu baik-baik saja...

"?"

Sepertinya produser Akasaka masih tidak memahamiku; dia memiringkan kepalanya kebingungan. Direktur Amamiya melihat kami dan datang untuk menyelamatkan.

"...Ini...sesuatu yang biasa."

".... Apa benar...begitu?"

Yang biasa? Sesuatu seperti ini bisa disebut biasa? Kelihatannya ini adalah hal buruk bagiku.

Eh...

Dengan pelan aku pun duduk, tubuhku tampaknya sedang lemah...

"Jadi, Aoi-sensei...?"

"Yah..."

Sebelum produser Akasaka dapat menjawab, pintu yang di belakangku terbuka.

"Terima kasih semuanya ~~ atas kerja keras kalian!!!"

Makina-san telah tiba.

Suaranya tenang dan ceria, membuatku bisa bernafas lega.

- Sepertinya aku tidak perlu khawatir terhadap "bagaimana jika komposisi series nya masih belum selesai".

Makina-san duduk di depanku. Produser Akasaka memanggilnya dengan nada tanpa emosi.

"Aoi-sensei, tolong berikan kami rancangan komposisi series mu."

"Produser-san, tolong tunggu sebentar."

"......."

Produser Akasaka menyipitkan matanya. Makina-san menjawab dengan nada yang serius:

"Hari ini aku punya sesuatu yang sangat penting untuk diberitahukan pada kalian semua."

...Eh? Sesuatu yang penting? Apa itu?

Apa itu berhubungan dengan terlambatnya dia datang dan kemungkinan tidak membawa rancangan komposisi series nya?

Aku menegakkan diriku.

"Saat di jalan, di kereta bawah tanah, aku dapat character pack di game mobile ~~ Aku tidak pernah mengira akan dapat character bintang 6! Persentase drop untuk karakter seperti itu hanyalah 0.007%! Aku sangat terkejut sampai-sampai aku datang terlambat kesini ♪"

"Aoi-sensei, rancangan komposisi series mu, tolong!"

Kata produser Akasaka dengan niat membunuh, seperti dia ingin mengatakan "Atau aku akan membunuhmu, lonte!"

Makina-san masih tidak menyadarinya dan terus berbicara dengan sikap tidak peduli yang sama seperti minggu sebelumnya.

"Akhir-akhir ini, beberapa orang ingin meningkatkan presentase drop nya, tapi aku pikir kalau itu adalah pergerakan yang salah! Jika presentase dropnya meningkat maka itu artinya orang-orang tidak akan merasakan kepuasan yang sama saat mereka mendapatkan karakter ultra rare lagi! Setelah mendapatkan karakter, kau harus menunjukkannya pada semua orang! - Kemudian kau bisa diam-diam bertanya pada mereka Apa ada seseorang disini yang tidak mempunyai bintang 6 Meruru?! Akan sangat luar biasa bisa membanggakannya dan setelah itu tidak akan ada orang yang menantangmu, itulah yang membuatnya berharga!"

"Aoi-sensei, rancangan komposisi series mu. TOLONG!"

"Perasaan saat kau mendapatkan karakter yang langka, aku hanya bisa menggambarkannya sebagai kebahagiaan sama seperti cerita cinta di masa-masa SMP. Aku pikir orang-orang bercanda adalah cara terbaik untuk membujuk orang lain di Jepang. Mungkin seperti itulah game macam ini - yang banyak orang sebut kalau ini bukan game - bisa mempunyai fan base yang sangat besar, karena game mobile menyentuh naluri terdalam kita."

Iya, aku pikir ada yang salah disini.

Makina-san benar-benar menyimpang dari topik utamanya. Dia terus berbicara omong kosong.

Ketika dia ingin membicarakan tentang anime musim ini - Produser Akasaka mengangkat tangannya dan menyelanya. Kemudian, dia berbicara dengan nada yang dingin.

"Aoi-sensei. Tolong. Berikan. Rancanganmu. SEKARANG!"

"Yah sebenarnya, apa yang ingin kukatakan terjadi kemarin. Saat sedang makan siang, aku memesan pizza -"

"Aoi-sensei. Rancanganmu!"

"Aku belum menulisnya!"

Jawab Makina-san. Dan tampaknya saking malunya dia sampai menjadi marah.

“… … … … … … … … … …”

“… … … … … … … … … …”

Seketika keheningan melanda dunia ini.

Eh....?

Aku menelan ludah, dan mencoba bertanya:

"Lalu.... apa yang akan kita bicarakan hari ini?"

Makina-san pun memegang perutnya.

"...Yah.... Kemarin aku memakan pizza setelah sekian lama, jadi aku pikir itu membuatku sakit perut - dan membuatku tidak bisa bekerja. Aku nyaris saja mengacaukan diriku sendiri."

Tidak bisakah kau menulis rancanganmu sebelum memakan pizza sialan itu?

Apa itu hal yang biasa bagi orang dewasa?

"................"

Semuanya jadi hening lagi.

Saat ini, produser Akasaka terus mengetuk meja dengan jarinya. Terdengar sangat menakutkan.

Kemudian, akhirnya dia menunjuk Makina-san:

"Apa kau mempunyai cara untuk menyelesaikan rancangan komposisi series nya sekarang juga?"

"Tidak mungkin ~ ehehe ♥"

"Sudah sampai mana kau menyelesaikannya? Beritahu aku?"

"Aku ~~~~~~~~~~~~~ belum menulis apapun!"

Apa kau...serius?

Saking terkejutnya aku hanya bisa melihatnya tanpa berkata-kata. Makina-san masih membusungkan dadanya dengan bangga. Sungguh tidak tahu malu.

Produser Akasaka meneruskan:

"Jika kau punya halangan menulis, kita bisa membicarakannya disini sekarang juga."

"Tidak tidak tidak! Bukan seperti itu! Tidak ada masalah!"

"Jadi, bisakah kau menyelesaikannya sebelum minggu depan?"

"Iya iya, aku akan menyelesaikannya."

Makina-san membungkuk dan berjanji.

"............"

"............"

Aku pikir dia tidak akan menyelesaikannya. Itulah apa yang semua orang disini pikirkan.



Setelah rapat selesai (lebih awal), produser Akasaka memanggilku.

"Izumi-sensei, bisakah kita berbicara sebentar?"

"Er...iya, ada apa?"

"Pertama-tama, izinkan aku untuk meminta maaf atas rapat tadi."

Prodser Akasaka membungkuk. Sangat mendadak sekali, aku pun hanya bisa diam membeku di tempat.

Makina-san, direktur Amamiya dan anggota tim yang lainnya sudah pulang, jadi disini hanya ada aku, produser Akasaka dan Kagurazaka-san.

"Aku punya rancangan darurat yang ingin kuberitahukan padamu untuk berjaga-jaga."

Dia melihatku, dan melanjutkan: "Jika minggu depan, Aoi-sensei masih belum menyelesaikan rancangan komposisi series nya...maka kita akan mengganti penulis skenario nya."

"Eh?"

"Aku sudah bicara dengan penulis-penulis yang lain; animemu tidak akan ditunda lebih lama lagi. Tolong jangan khawatir."

"Tunggu tunggu tunggu...tunggu sebentar! Apa yang sedang terjadi?"

Apa yang baru saja dia katakan? Itu terdengar sederhana, tapi aku pikir aku tidak mengerti.

"Maksudku kami akan memanggil penulis skenario yang lain."

"...Kalau itu aku mengerti. Tapi apa yang tidak ku mengerti adalah bagaimana bisa anda memutuskannya secepat itu? Apa Akasaka-san sudah memilih penulis pengganti sebelumnya?"

"- Itu..."

Dia menyadari maksudku dan dengan pelan mengangguk.

"Sebenarnya - Aoi-sensei- bagaimana mengatakannya...dia itu adalah penulis skenario yang unik."

"Huh..."

Yah, aku sudah tahu kalau dia itu unik. Tentu saja aku tidak berpikir kalau semua penulis skenario di dunia ini sama sepertinya.

"Satu lagi...anime yang diciptakan sampai akhir oleh Aoi Makina-sensei semuanya membuat debut sebagai anime terlaris. Dia masih muda, tapi dia memiliki bakat dan mengerti bagaimana caranya membuat tontonan yang bagus. Karena dia baik dalam membuat anime komedi, kami pikir dia menjadi pilihan yang cocok untuk Adik Perempuan Paling Imut di Dunia. Itulah mengapa kami memilihnya."

"Oke."

Aku sudah tahu itu. Sagiri telah memberitahuku.

Tapi ada sesuatu yang menarik perhatianku - barusan dia bilang "diciptakan sampai akhir".

Produser Akasaka dengan tenang berkata:

"Di saat yang sama, Aoi-sensei juga dikenal sebagai Penulis skenario yang tidak melakukan pekerjaannya di industri ini."

"……………"

"Dia bukanlah seseorang yang bekerja dengan sangat lambat - malahan dia adalah seseorang yang tidak bekerja - terkadang setelah dia mengambil projek, dia tidak akan melakukan apapun dan berakhir digantikan oleh seseorang."

Itulah kenapa mereka bisa mendapatkan penggantinya dengan cepat.

Aku juga sudah sedikit curiga sebelumnya...tapi kebenarannya masih mengejutkanku.

Kagurazaka-san tanpa malu berkata:

"Ah ~ kalau dipikir-pikir, aku harusnya beritahu Izumi-sensei ini dari awal ~~"

Yeah, itu benar. "Itulah kenapa -- " Produser Akasaka menyimpulkan "Tolong bersiaplah bekerja dengan penulis skenario yang lain minggu depan."

"………"

Aku pun merenungkan semua yang baru saja aku dengar dan menjawab:

"Eromanga-sensei adalah penggemar beratnya Aoi-sensei...aku juga suka anime yang diciptakan oleh Aoi-sensei dan direktur Amamiya...tidak hanya salah satu dari mereka."

Aku melihat produser Akasaka:

"Jika memungkinkan, aku ingin Adik Perempuan Paling Imut di Dunia - dibuat oleh Aoi-sensei."

Untuk mewujudkan mimpi kita, aku akan membuat pengorbanan.

Mendengarku berbicara seperti itu, produser Akasaka mengangguk sekali, kemudian sepertinya dia sedang berpikir akan menjawab apa.

Akhirnya, dia berkata:

"Iya, aku merasakan yang sama seperti Izumi-sensei. Jika saja Aoi-sensei bisa melakukan pekerjaannya, itu pasti akan bagus. Tentu saja aku juga akan memaksa dia melakukan itu."

"Apa sebenarnya ...yang anda pikirkan?

"Besok, aku berencana membawa beberapa referensi yang meyakinkan pada Aoi-sensei, berharap itu akan membuatnya merasa termotivasi."

"Referensi yang meyakinkan?"

"Apa kau ingin ikut denganku, Izumi-sensei?"

"…Eh?"

"Jika kau tidak keberatan."

Barusan, apa yang dia katakan mengandung banyak teka-teki.

Apa yang dia rencanakan, memintaku ikut dengannya? Jadi jika caranya meyakinkan tidak berhasil, apakah dengan keberadaan ku saja bisa merubah hasil akhirnya?

…Tidak.

Percuma saja memikirkannya terlalu dalam.

Pada akhirnya, jawabanku telah diputuskan dari awal.

"Mohon bantuannya."

Aku membungkuk. Dan mengepalkan tanganku.

Untuk memotivasi Aoi Makina, supaya dia bisa melakukan pekerjannya dengan benar. Jika aku ingin mimpiku menjadi kenyataan, ini adalah sesuatu yang harus aku lakukan.



Hari selanjutnya, produser Akasaka membawaku ke rumah Aoi Makina-sensei. "Eromanga-sensei adalah penggemar beratnya Aoi-sensei, jadi bukan masalah jika kau ingin membawanya bersama kita."

"Yah...ada beberapa alasan..."

Produser Akasaka tidak mengetahui tentang kita yang bersaudara. Dia masih mengira kalau Eromanga-sensei adalah bibiku, Kyouka-san.

"Apa maksudmu: alasan?"

"...yah, bagi Eromanga-sensei, Aoi-sensei itu...bagaimana mengatakannya yah.... impiannya, kurasa...jadi aku pikir itu bukan ide yang bagus mempertemukan mereka."

"Begitu? Aku mengerti."

Produser Akasaka mengangguk, ekspresinya tetap tidak berubah. Dia sama menakutkannya seperti Kyouka-san, tapi dengan cara yang berbeda.

Kyouka-san kelihatan seperti dia akan mengeluarkan badai es di sekitarnya kapan saja.

Produser Akasaka - aku sama sekali tidak tahu apa yang dia pikirkan. Dia...sangat dingin, seperti sebuah mesin.

-- Lindungi gadis yang memegang erat mimpinya di dalam hatinya.

Aku membuat janji itu dengan Army, tapi mungkin bukan hanya aku tidak membiarkan adik perempuanku bertemu Makina-san..... tapi produser Akasaka juga. Karena pada akhirnya, dia juga merupakan bagian dari industri yang menakutkan ini.

Kami mengambil rute menuju gunung, ke area perumahan kelas atas. Di jalan, kami mengobrol sedikit: "Izumi-sensei, kupikir kau sudah menyadarinya..."

Masih melihat ke depan, produser Akasaka berkata:

"Aoi Makina-sensei --- dia itu sampah."

"………"

Aku harus menjawab apa....

"Apa yang paling ku benci di dunia ini adalah sampah yang melewati deadline nya." Masih tidak merubah ekspresinya, dia melanjutkan:

"Biar ku jelaskan: Itu bukan masalah selama aku mengatakan ini padamu.... orang yang bilang itu sampah adalah orang yang tidak menghormati rekan kerjanya. Memang benar ada banyak orang yang gagal memenuhi deadline nya, tapi membandingkan dirimu sendiri dengan mereka berarti kau mengakui ketidak bergunaannya dirimu."

Dia terdengar.... marah.

Aku tidak tahu orang yang seperti itu. Bahkan Elf tidak melewati deadline nya.

"Tentu saja, tidak peduli seberapa baiknya dirimu, tidak menepati janjimu berarti kau tidak dapat dipercaya. Aku tidak akan pernah mengandalkan orang itu lagi, aku juga tidak akan menganggap mereka sebagai manusia. Tapi jika dia masih bisa digunakan sebagai pion, aku akan berpura-pura percaya padanya."

Dia melihatku-- melihat sang penulis Izumi Masamune. Dia sedang menatap mataku.

"Semua yang baru saja aku katakan itu adalah pendapatku sendiri, Izumi-sensei. Tolong jangan berasumsi kalau industri anime dengan mudahnya memperbolehkan orang seperti itu ada. Bahkan dia masih berani tertawa setelah menunda pekerjaan kita selama itu!"

"…. Aku mengerti."

Itu adalah saran dari dalam lubuk hatinya yang paling dalam- yang sudah aku tahu

"Anak itu...Aoi Makina..."

Dari caranya berbicara, aku mengerti bagaimana produser Akasaka melihat Makina-san.

"Ahok, ahok, tentang Aoi Makina..."

"Iya."

"Dia sangat berguna." Produser Akasaka berterus terang "Selama dia bekerja."

"Selama dia bekerja...itu artinya semuanya akan baik-baik saja selama dia memutuskan untuk bekerja?"

"Iya. Jika aku harus ber-umpama seperti di manga, maka perempuan itu adalah pandai besi legendaris."

Dia memiliki kemampuan untuk membuat senjata terbaik, tapi dia tidak benar-benar melakukannya.

Maksud produser Akasaka adalah untuk berkata kalau Aoi Makina orangnya seperti itu.

"Menggunakan umpama seperti itu pada perempuan itu mungkin sedikit berlebihan, tapi tidak ada lagi yang lebih cocok. Kupikir aku baik dalam menangani anak-anak, tapi fakta kalau dia menelantarkan banyak pekerjaannya adalah buktinya."

Dia mulai berhenti memberitahuku tentang apa yang sebenarnya ia pikir terhadap Makina-san. Tapi, tetap saja -

Kesampingkan semua apa yang baru saja ia katakan, produser Akasaka masih mempertimbangkannya sebagai pilihan yang terbaik.

Itu berarti mungkin saja Makina-san jauh lebih baik dari yang ku bayangkan.

"Izumi-sensei, apa yang bisa kulakukan agar pandai besi legendaris itu melakukan pekerjaannya?"

"Jika ini adalah manga atau light novel - lakukan sesuatu yang mirip seperti lulus sebuah ujian dan mendapatkan pengakuannya, atau beberapa perkembangan alur yang penting...."

"Maksudmu menjadikannya seperti karakter utama?"

"Hmmm...iyah, sesuatu seperti itu mungkin berhasil. Beberapa pembaca juga tampaknya suka menambah anggota harem secara berkala."

"Aku mengerti. Kalau begitu itu bukanlah sesuatu yang bisa aku lakukan - untungnya kau ada disini."

"Eh?"

Sebelum aku bisa bertanya, dia menepuk pelan bahuku:

"Aku mengandalkanmu, penulis original."

Aku bisa melihat senyuman jahatnya saat dia mengatakan itu.

Dan kemudian -

"- Baiklah."

Produser Akasaka dengan tenang berbalik dan melihat apartemen yang ada di depan kita.

"Kita sampai di rumahnya si sampah."

Apartemen ini adalah bangunan yang tinggi. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas ada berapa lantai dari bawah sini.

Butuh berapa uang untuk menyewa satu kamarnya disini?

Pada akhirnya, tempat ini berada di pusat.

Mengatakan ini mungkin terdengar tidak sopan.. tapi aku tidak berpikir kalau gaji UMR cukup untuk menyewa kamar disini.

"...Apa Aoi-sensei itu kaya?"

"Terus terang, dia adalah putri seorang direktur - nyonya kelas atas. Dia terbiasa dimanjakan dan punya kehidupan yang mudah di masa mudanya, itulah kenapa dia jadi seperti ini."

Menarik! Produser Akasaka mengatakan sesuatu yang menarik!

"Orang-orang semacam itu memang ada...menggunakan pengaruh orang tuanya untuk memajukan karir mereka. Aoi Makina adalah salah satunya...tapi aku tidak tahu kalau itu merupakan keberuntungan atau kesialan: kemampuannya itu sungguhan."

Kami naik lift menuju lantai 41 dan berjalan ke sisi timur.

Produser Akasaka mengeluarkan kunci, kunci yang sama seperti sebelumnya saat berada di lantai pertama.

"Ini...Andou-san menyerahkan hidupnya untuk mengembalikan ini pada kita."

"Andou-san masih hidup!!!"

"Itu cuman bercanda. Baiklah, aku buka sekarang."

Kata produser Akasaka dengan nada tanpa emosi dan memasukkan kuncinya. Dia memutar gagangnya dan membuka pintunya.

"-- Oh."

Ada sesuatu yang menghalangi kita sepenuhnya saat kita sudah masuk.

"Sesuatu" itu adalah tumpukan kardus yang sangat banyak membentuk sebuah dinding di lorong. Karena kardus-kardus ini tersimpan berserakan, kardus yang ada di bawah sudah hancur.

"…Apa-apaan ini…"

Aku juga dapat melihat barang-barang lain di lorong, disini ada kantong plastik, kaleng kosong, bungkus makanan, manga, light novel, kaset Blu-ray...barang-barang itu berserakan dan dipenuhi oleh debu.

...Singkatnya, ini tepat seperti yang produser Akasaka katakan. Kamar ini; dan pemilik kamar ini adalah sampah.

"Ahok ahok ahok."

Ini bukanlah kamar yang bisa ditinggali manusia, atau juga kamar bagi putri seorang direktur.

"Izumi-sensei, bisa tolong minggir?"

"Huh?"

"*Dug*"

Produser Akasaka menendang semua benda yang menghalangi kita.

"Tunggu...itu...terlalu berlebihan...ugh...buku-buku itu berserakan..."

"Jangan pikirkan - lantainya kotor, tolong pakai ini."

Dia memberiku sepasang sepatu sekolah dan dia juga memakainya. Kemudian dia terus maju ke depan, menendang semua yang ia temui.

Diantara benda-benda yang dia tendang, barang yang paling berharga yang aku lihat adalah figur karakter. Tentu saja, dia tidak memperlakukan figur itu sebagai barang berharga.

Dengan cepat aku mengikutinya:

"Apa, baik-baik saja bagi kita datang tanpa bertanya terlebih dahulu?"

"Lagipula dia masih tidur. Jika kita ingin meyakinkannya, pertama kita harus membangunkannya terlebih dahulu."

".... Apa hal ini sama bagi semua anggota pembuatan anime?"

Dia mendengarku dan berbalik ke arahku:

"Seharusnya tim yang melakukan ini, tapi karena Andou-san sudah tidak bersama kita lagi..."

Membuat anime itu tentu sulit...

"Ini masalah yang berbeda - hey ya!"

Akhirnya produser Akasaka sampai ke ruang keluarga, dan dia menendang pintu nya.

Ruangan ini sangat besar, dan sedikit lebih bersih daripada lorong. Tentu saja, sedikit artinya disini hanya ada ruang-ruang bagi kita untuk bisa berjalan.

Furnitur-furnitur nya tersimpan dengan sangat aneh: ada TV di tengah-tengah ruangan, meja kecil di dekatnya dan komputer.

Ngomong-ngomong, di sebelah TV ada tikar, dan ada selimut yang meringkuk di atasnya.

"Wow...."

Ini terlihat sangat familiar!

Aku tidak ingin menyambung-nyambungkan hal ini...tapi situasi ini...hampir sama seperti seorang perempuan hikikomori.

Tapi tentu saja, Sagiri ku super bersih.

"Jadi....."

Produser Akasaka berhenti dan melihat Makina yang sedang tertidur dibawah selimutnya.

"Tolong tunggu sebentar!"

Merasakan aura yang ganjil keluar dari dirinya, dengan cepat aku menyela:

"Aku sudah lama tinggal dengan seorang perempuan hikikomori yang membuat pertahanan yang sama seperti ini. Menurut pengalamanku, memaksa membangunkannya sekarang bukanlah pilihan yang tepat."

Dia pasti akan marah dan pembicaraan kita akan sangat sulit.

"Hari ini kita datang untuk meyakinkan Aoi-sensei...dan ini salah kita datang tanpa bertanya terlebih dahulu...jadi seharusnya kita membangunkannya dengan cara baik-baik."

"...Hum...baiklah, ayo kita coba."

Produser Akasaka mengangguk dan perlahan-lahan mengeluarkan smartphone nya.

"Izumi-sensei, tolong ambil smartphone milik Aoi-sensei dan simpan ke bawah selimutnya"

"Apa itu tidak apa-apa?"

"Iya. Kemudian kita bisa membangunkannya, aku ingat kalau selama aku mengirimnya pesan...."

Dia melakukan sesuatu di hp nya -

HP Makina-san berdering.

Spiral! ♪

"Wow!"

Tiba-tiba selimut itu sedikit bergerak. Sama seperti slime yang terkena serangan sihir petir.

"Produser, suara apa itu?"

"Ini adalah suara yang mengirimkan sinyal kalau ada drop item legendaris. Seseorang yang bermain hack and slash pasti langsung bangun setelah mendengarnya."

"…………"

Sementara aku terdiam kaku disini, produser Akasaka terus menggunakan "alarm" nya.

Spiral! Biku ~ tsu! Spiral! Biku ~ tsu!

Spiral! Biku ~ tsu! Spiral! Biku ~ tsu!

Selimutnya bergerak-gerak sekarang. Aku bisa mendengar suara "Umm...guh....ugh....." seperti dia sedang bermimpi buruk.

Wow, kelihatannya itu bekerja.

"Dia tidak bangun."

"Memang. Kalau begitu ayo kita coba sesuatu yang lain."

Produser Akasaka melakukan sesuatu yang lain di hp nya dan menyimpannya ke bawah selimutnya.

"Apa yang anda lakukan?"

"Aku membuat salinan potongan suara dari game mobile yang Aoi-sensei sering mainkan. Seseorang yang memainkan game ini pasti langsung bangun setelah mendengar suara itu."

Ada suara imut perempuan keluar dari selimut itu:

Stardust ☆ Witch Meruru Grand War ♪ Stamina fully restored ~~~☆

"Wow wah!!!"

*Dag dig dug* Selimutnya bergetar hebat.

Ini terlihat sangat efektif!

Wah...stamina...aku harus menghabiskan staminaku....!"

Ada tangan yang mulus keluar dari selimut tersebut, tangannya bergerak-gerak, berusaha mencari hp nya.

Ini terlihat sedikit menjijikkan, tapi ketika tangan itu menyentuh hp nya -

"Hey."

Produser Akasaka menendang hp nya.

Itu terlalu berlebihan!

"Aww ~~ Stamina ....Habiskan...aku harus menghabiskannya....kalau tidak....akan terbuang percuma...."

"Izumi-sensei, silahkan lihat baik-baik, ini adalah penggemar berat dari game mobile."

Apakah ini zombie? (note: referensi dari Kore wa zombie desu ka? - mungkin)

"Jika seseorang sudah mencapai tahap ini, tidak ada obat lagi bagi mereka."

"Perasaan tadi aku bilang gunakan cara yang baik-baik untuk membangunkannya."

Semua yang aku lihat barusan merupakan cara seperti iblis.

"....."

Aku melihat ke selimut itu. Tangannya masih bergerak-gerak, dan si putri tidur itu bergumam "Stamina ~ stamina ~"

"...Tapi cara itu bekerja."

Kupikir kita tinggal harus melakukan dorongan kecil lagi.

Smartphone nya produser Akasaka tetap mengeluarkan suara imut seorang perempuan.

Hari ini adalah ulang tahun Makina-chan ♪ Kau punya hadiah 5000 batu sihir, dan 100 hari - spesial buat gacha gratis ♪

Selain itu, selama 100 hari itu, kau ~ pasti akan mendapatkan setidaknya karakter ☆4!

Dia sampai-sampai membuat pengumuman palsu. Bahkan seseorang yang tidak bermain game mobile sepertiku akan menganggapnya menarik. Sebuah tawaran yang dibuat secara khusus untuk gadis ini.

Aku sedang menunggu reaksinya, sementara produser Akasaka mulai berjalan menuju pintu depan.

"Produser? Apa yang akan anda lakukan?"

"Aku pikir aku akan membangunkannya seperti biasa."

Apa maksudnya itu -

Sebelum aku bisa bertanya, dia sudah berjarak cukup jauh dari Makina-san yang ada di dalam selimut.

Kemudian dia berlari - dan menendangnya.

"Ahhhhhhhhhh!!!"

Itu terlihat seperti tendangan Neo Tiger. Tidak mungkin itu cara yang biasa membangunkan seseorang. (note: Neo Tiger merupakan referensi dari Kojiro Hyuga dari kapten tsubasa)

Dengan *phew*, baik Makina-san maupun selimutnya terbang ke udara.

"Wahhhhhhhhhh"

Makina-san membuat suara seperti katak yang sedang diinjak.

Dan untuk beberapa alasan tertentu, aku langsung memalingkan mataku dari tubuhnya.

Produser Akasaka berkata:

"Aoi-sensei, kau sudah bangun?"

"A...apa maksudmu, kau sudah bangun?! Kenapa kau selalu membangunkanku seperti ini!"

Dua gadis mulai berdebat di belakang punggungku.

"Aku akan beritahu Papa kalau kau melakukan sesuatu yang kejam padaku!"

"Silahkan saja. Lagipula itu tidak akan berguna."

"Eh?"

"Ayahmu bilang padaku 『 kau berhak melakukan apapun terhadap putriku 』 ."

"Bo...bohong! Produser, kau menggunakan koneksi orangtua mu, bukan!?"

"Terus kenapa kalau aku melakukannya? Kau lah yang menggunakan nama ayahmu duluan; tentu saja aku berhak melakukan hal yang sama."

"Guhhhhhhh ~~"

Makina-san membuat suara mengerang sambil frustasi.

Mendadak, sepertinya dia sudah menyadariku, dan berkata:

"Ah, Izumi-sensei, kau ada disini juga. Hey, katakan sesuatu pada produser yang kejam ini ~~"

"Sekarang bukan waktu yang tepat, tolong pakailah baju!"

Teriakku, masih membelakangi mereka.

Dibalik selimut itu, Makina-san tidak mengenakan apa-apa selain celana dalam.

"Ah ~ aku pergi ke kasur tepat setelah aku mandi, sepertinya aku ketiduran."

Aku mendengar Makina-san bilang itu sebelum melihatnya berjalan ke depanku.

Masih setengah telanjang, dia berkata dengan nada menggoda:

[oli fan translation] eromanga sensei volume 7 chapter 2


"...Kamu lihat?"

"Enggak."

"Sungguh ~~?"

"Aku tidak melihat apapun! Tolong pakailah baju! Aku akan menutup mataku!"

"...Waduh, melihatmu malu-malu seperti itu membuatku jadi malu."

Setelah itu, aku mendengar suara orang sedang memakai baju...kemudian Makina-san berkata "Kau boleh buka mata sekarang."

Aku membuka mataku dan melihat dia telah mengenakan kaos olahraga ringan.

.... Semakin aku melihatnya, semakin aku tidak yakin kalau dia lebih tua dariku. Berapa ya umurnya?

Makina-san pun memakai kacamata, dan berkata:

"Jadi, apa yang kau lakukan di rumahku?"

"Sebelum itu, aku punya permintaan padamu."

"Hmm ~ apa itu?"

Aku menundukkan kepalaku:

"Izinkan aku membersihkan ruangan ini!"

Ini bukanlah tempat tinggal untuk manusia.

Sebelum kita membicarakan tentang skenario nya, aku harus membersihkan kekacauan ini terlebih dahulu.

Di dalam kepalaku, aku sudah berpikir bagaimana jika ini adalah kamar Sagiri. Bukan masalah jika dia mengurung diri di dalam kamar, tapi...

"Ruangan yang kotor tidak dapat diterima! Bagaimana jika kau sakit?"

"E...eh?"

Makina-san membuat reaksi yang sama seperti di rapat pertama kita. Dia terkejut oleh motivasi ku.

"Me...membersihkan? Tentu...."

"Terima kasih banyak! Aku akan membeli alat-alat untuk bersih-bersih nya!"

Ketika aku berbalik dan berlari menuju pintu...

"...Kamu aneh ya."

Kata Makina-san sambil sedikit tertawa.

Setengah jam kemudian-



"Sudah ~ bersih!"

Singkat cerita, aku merubah ruangan yang berantakan ini menjadi sesuatu yang bisa ditinggali oleh manusia.

Sampah terkumpul di sudut. Lantainya bersih kinclong; baju-baju yang berserakan sudah dimasukkan ke mesin cuci atau ke dalam laundry.

Buku-buku, game dan figur karakter akan membutuhkan waktu yang lama untuk memisahkannya, jadi aku menyimpan itu semua di ruangan yang lain. Untuk sekarang, hanya ruang keluarganya yang bersih saja tidak masalah.

"Aku cuman bersih-bersih sedikit. Terus terang, butuh seharian untuk membersihkan rumah ini."

Bagaimanapun, membersihkan ruangan yang berantakan secara tuntas dalam waktu setengah jam itu mustahil. Apa yang baru saja kulakukan hanyalah bersih-bersih sementara.

"Izumi-sensei, kau sangat baik dalam melakukan pekerjaan rumah."

Kata produser Akasaka yang sedang memakai masker. Karena dia tidak ingin aku membersihkannya sendiri, dia pun menawarkan bantuan.

"Maaf telah membuang-buang waktumu."

Mungkin apa yang kulakukan tadi membuat kita kehilangan waktu yang berharga untuk digunakan meyakinkan Makina-san.

"Tidak tidak, tidak apa-apa - Izumi-sensei apa kau sering membantu pekerjaan rumah di rumahmu sendiri?"

"Bukan membantu, lebih tepatnya aku melakukan semua pekerjaan rumah sendiri."

Aku tidak berpikir kalau jawaban ini bisa dikatakan dengan santai, tapi tidak ada kalimat yang lebih tepat lagi untuk mengatakannya.

Lagipula kita sudah menyentuh topik ini.

"Bagaimana dengan orang tuamu?"

"Mereka sudah tidak bersamaku lagi."

Aku mencoba mengatakannya sejelas mungkin yang aku bisa karena menurut pengalaman masa laluku ini adalah cara yang terbaik. Selama si pendengar mengerti dengan atmosfer nya dan meminta maaf, kita bisa dengan cepat berganti topik.

Akan tetapi...

"Begitu. Itulah kenapa kau sangat dewasa meskipun umurmu masih muda. Aku mengerti."

Dengan tenang produser Akasaka melanjutkan pembicaraannya. Dia tidak menunjukkan reaksi apapun setelah mendengar keluargaku sudah tidak hidup lagi.

.... Apa jangan-jangan dia sudah tahu, tapi tetap menanyakannya? Apa yang sedang ia coba lakukan?

"Jadi kau hidup sendiri?"

Tidak mungkin...tunggu...aku mengerti.

Produser Akasaka membutuhkan jawabanku.

"Aku tinggal bersama adik perempuanku. Ada seorang penjaga, tapi dia tidak tinggal bersama kita."

"Begitu. Terima kasih telah menjawabnya. Tinggal bersama adik perempuanmu - mengurusi kebutuhan sehari-harinya ... Aku mengerti."

Dia memberi Makina-san tatapan yang penuh makna.

".... Aoi-sensei, kelihatannya itu seperti itu."

"Yup, aku dengar. Tapi kenapa kau memperjelaskannya padaku?"

"Bukan apa-apa; aku hanya mengatakan apa yang ada di pikiranku. Aku tidak pernah mengira kalau itu sangat mirip dengan perempuan bersaudari tertentu...yahh, tehnya enak."

Dia meneguk teh, mencoba menyembunyikan sesuatu. Makina-san pun terlihat tidak senang.

"Ah ~ menyebalkan. Jangan bicarakan itu lagi... Katakan padaku, kenapa kalian datang kesini?"

"- Kalau begitu mari kita ke inti pembicaraan." Produser Akasaka berkata dengan nada yang tajam "Aoi-sensei, sudah sampai mana kau mengerjakannya semenjak rapat kita kemarin?"

"Aku bermain game mobile tanpa henti."

Tolong tulis skenario untukku.

"Begitu. Itu berarti seperti biasanya, kau tidak berencana ingin bekerja, bukan?"

"Ahahaha ~~ tenang tenang, aku masih punya waktu ~~ enam hari lagi, ya kan ~~"

"Saat itu, setelah kau berkata seperti itu, apa ada sedikitpun waktu kau menyelesaikan pekerjaanmu?"

"...Ti...tidak ada? ....Pasti ada setidaknya satu...."

"Tidak pernah."

Percakapan yang menakutkan sedang terjadi di depanku.

Itu sangat mirip dengan percakapan antara Elf-sensei dan Chris-aniki, tapi kebenarannya benar-benar berbeda.

Seberapa beda? Di akhir, Makina-san tidak akan bekerja.

"………"

Aku pun menunduk dan mengepalkan tanganku.

"Kali ini aku akan melakukannya! Pasti!"

"...Aku sudah dengar itu sebelumnya."

Produser Akasaka menghembuskan nafas. Tampaknya dia ingin menyerah.

...Apa ini sungguh tidak mungkin?

Apa ini sangat sulit untuk mendapatkan favoritnya Sagiri, Makina-san untuk menulis skenarionya?

Tidak -!

"Aoi-sensei!"

Tidak! Buat apa aku datang kesini?

"Iya? Ada apa?"

"Aku...! Aku ingin bekerja sama dengan Aoi-sensei! Aku datang kemari hari ini untuk meyakinkanmu!"

Aku memperlihatkannya keyakinanku.

"------"

Mendengar perkataanku, Makina-san berkedip-kedip.

"Oh...ini...kau orangnya cepat marah yah."

"Aku dan Eromanga-sensei sudah menonton Meruru! Itu luar biasa! Orang yang membuatnya adalah dirimu, Aoi-sensei; sudah tidak diragukan lagi, bukan!? Kalau begitu, kita bisa menyerahkan novel kami padamu! Jika dibuat dengan tim yang sama, maka mimpi kita akan jadi kenyataan --"

Aku tidak tahu jika aku mengatakannya dengan jelas, aku bahkan tidak tahu apa yang sedang kukatakan.

Tapi aku memberitahunya apa yang ada di dalam hatiku.

Karena kecuali aku mengatakannya, maka dia tidak akan tahu.

Makina-san menggigit bibirnya...

"Apa mimpimu?"

Dia menanyakan itu. Itu bukanlah candaan.

Dan hal yang paling penting adalah, aku sedang meminta bantuannya, jadi aku tidak bisa berbohong.

"Adik perempuanku adalah Eromanga-sensei.

Setelah orang tua kami meninggal, dia mengurung diri di dalam kamarnya, dan menolak untuk keluar.

Aku ingin membuat adik perempuanku tertawa! Kenangan buruk, kesedihan, kekhawatiran - Aku ingin menyingkirkan itu semua darinya! Itulah kenapa!

Eromanga-sensei dan aku membuat light novel yang sangat menarik! Itu akan dijadikan anime! Aku akan menarik keluar adik perempuanku dari kamarnya! Kita akan menontonnya bersama di ruang keluarga! Kita sudah berjanji satu sama lain!

Itulah - mimpi kita."

"...Bersama adik perempuanmu...kakak dan adik...membuat novel bersama."

"Iya."

"Itulah mimpimu."

"Benar."

".... Begitu~"

Makina-san tetap menundukkan kepalanya. Aku juga menundukkan kepalaku padanya.

"Supaya mimpi kita menjadi kenyataan, kami butuh bantuanmu! Tolong bantu kami!"

"……………"

Dia pun diam tanpa berkata apa-apa.

Kemudian dia melihatku, menggaruk-garuk pipinya, terlihat gelisah.

"- Meskipun kau mengatakannya...Itu bukan berarti aku tidak ingin mengerahkan seluruh kemampuanku.... Tapi...tapi....!"

Produser Akasaka memilih saat-saat ini untuk mengangkat tangannya dan menghentikanku bicara.

"Oke oke, tolong tenang."

Entah kenapa - suaranya terdengar seperti dia sedang dalam mood yang bagus. Dia pun berkata dengan pelan, dengan begitu tidak ada yang mendengarnya selain diriku:

"Ini semua berkatmu. Serahkan sisanya padaku."

"...Tentu."

Aku ragu-ragu sebentar sebelum menjawabnya. Suaranya dipenuhi dengan rasa percaya diri.

Selain itu -

- Besok aku berencana membawa "referensi yang meyakinkan" yang dapat meningkatkan motivasi Aoi-sensei.

Aku ingat dia pernah bilang itu.

"Aoi-sensei, sebenarnya, aku punya hadiah untukmu."

"Eh? Apa ini? Aku punya perasaan yang buruk."

Ekspresi Makina-san menjadi kaku. Produser Akasaka menunjukkan smartphone nya:

"Ini dari musuh bebuyutannya Aoi-sensei."

"Musuh bebuyutan? Aku punya musuh bebuyutan?"

Dikarenakan sudut hp nya, aku tidak bisa melihat layarnya. Yang bisa aku dengar hanyalah suara perempuan.

Ahaha, penulis skenario yang malas. Sudah lama tidak bertemu, apa kau baik-baik saja?

Aku sedang dalam mood yang sangat bagus!

Sebenarnya, musim semi tahun depan, seri manga ku akan dijadikan anime!

Hey hey ~~ Prok prok prok prok!

Aku dengar kau bekerja sebagai penulis skenario untuk light novel yang akan dijadikan anime ♪ ah ~~~ oh, itu sangat nostalgia, bukan begitu?

Itu membuatku ingat disaat ketika Meruru sedang tayang. Anime ku disiarkan di slot waktu yang bersamaan! Kita berusaha mencuri penonton satu sama lain setiap minggunya ♪

Tapi anime ku dibatalkan di tengah-tengah tanpa alasan!

Kemudian ada seseorang yang datang dan mengejekku dengan suara yang imut! Aghh ~~ hanya memikirkannya saja membuatku marah ~~~!! Orang itu benar-benar menertawaiku.

Tapi yah, semua itu di masa lalu. Aku orangnya sangat murah hati, jadi aku akan memaafkanmu.

Kali ini, aku akan menang! Aku sangat percaya diri! Aku punya tim yang mengagumkan!

Ah ~ yah, mau gimana lagi.

Belakangan ini aku dengar, kau malas-malasan dan akan dikeluarkan dari posisi mu sebagai penulis skenario!

Sepertinya kita tidak bisa bertarung lagi, sungguh ~ menyedihkan ☆

Ah ~~ pada akhirnya, kau hanyalah seseorang yang menggunakan keberuntungan Meruru. Tanpa kakak perempuanmu, kau tidak bisa melakukan apapun. Kelebihanmu hanyalah dada besarmu dan kebaikan hati orang tuamu.

Membayangkan ternyata aku sampai menganggapmu sebagai musuhku, aku sangat malu dengan pemikiran pendekku sendiri ~~ hanya itu; pastikan kau menonton anime baruku!

Aku mencintaimu ~~♡

*Bip bip*

Layarnya jadi hitam dan tidak ada lagi suara yang keluar dari situ.

Aku menyadari beberapa kata kunci, tapi...

"……………"

Makina-san sedang menatap layarnya.

"Itu -"

Tiba-tiba, dia menunjukkan ekspresi yang jujur.

"Itu ~~~~~~~~~~~~~~~~"

.... Menakutkan.

"Orang itu tidak berubah sama sekali ~~~~ ahahaha !!!"

Tidak, matanya tidak tersenyum. Tidak sedikitpun.

"Ara ara ~~ hanya dengan sedikit ~~ keberuntungan dan dia sudah mulai mencari gara-gara bahkan sebelum semuanya dimulai, sungguh manis ~~ Aku sangat ingin mengalahkannya dan melihatnya frustasi kemudian aku bisa menertawainya ~~ Ahaha."

Itu adalah senyuman jahat. Sesuatu yang sudah pasti akan dikatakan oleh antagonis.

Produser Akasaka pun berkata:

"Bagaimana, Aoi-sensei? Apa kau sudah menemukan motivasimu sekarang?"

"Iya, entah bagaimana."

Makina-san membenarkan kacamatanya. Ekspresi ngantuknya benar-benar sudah menghilang.

"Sungguh hadiah yang sangat bagus. Pokoknya - setidaknya aku sudah menemukan motivasiku sekarang."

"Senang mendengarnya."

Produser Akasaka pun mengangguk puas, kemudian dia berbisik padaku "Lihat, dia itu sampah, bukan?"

"……………"

Perasaan apa ini?

Su...supaya "mimpi kita" menjadi kenyataan...

Apa aku baru saja menjadi rekan dengan iblis yang sangat menakutkan?

Sebelum aku dapat mengatakan sesuatu. Makina-san melihatku:

"Aku harus mengatakan ini sekarang; ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan apa yang kau bicarakan."

"Eh?"

"Mimpimu, atau novel yang dibuat oleh kalian bersaudara...iya, itu mengharukan, tapi itu tidak memberiku motivasi apapun. Yang hanya ingin kulakukan adalah untuk menunjukkan si wanita bodoh itu betapa hina nya dia ~~ hanya itu. 100% hanya itu. Jangan salah ~~"

"Jadi..."

"Paham?

"...Paham."

"Bagus."

Makina-san mengangguk. Produser Akasaka berkata padaku:

"Izumi-sensei, aku serahkan Aoi-sensei padamu."

"Eh? Apa maksudnya itu?"

Sebelum aku bisa mendengar jawabannya, Makina-san berbicara padaku, mengepalkan tangannya.

"Izumi-sensei, aku akan membuat sesuatu yang mengejutkan!

Baiklah - aku akan mengerahkan seluruh kemampuanku, mulai besok!"

Tolong kerahkan seluruh kemampuanmu mulai dari sekarang!

Hari selanjutnya.

Dengan wajah yang dipenuhi motivasi, berteriak "aku akan mengerahkan seluruh kemampuanku", penulis skenario Aoi Makina pun mulai bekerja.

Hal pertama yang ia lakukan adalah -

"Apa? Ma, Makina-san? Kenapa kau datang ke rumahku?"

"Sampai anime nya selesai, pastikan kau mengurusku ♡"