[OLI Fan Translation] Eromanga-sensei Volume 9


Malam itu, setelah percakapan kita dengan Kyouka-san, kita duduk di kamar Sagiri.

"...Banyak yang terjadi hari ini, huh."

"Memang."

Aku sepenuhnya setuju dengan Sagiri.

Kita berhasil membawa Kyouka-san kembali lagi bersama kita, tapi langsung diikuti oleh kekacauan yang singkat.

Sagiri pingsan, seperti vampir yang berjalan di bawah sinar matahari.

Kyouka-san menangis nonstop.

Pokoknya, hal yang paling penting adalah: di akhir Kyouka-san masih tidak merestui pernikahan kita.

Setelah akhirnya dia berhenti menangis, kita berbicara seperti ini.

"- Untuk sekarang, aku tidak bisa merestui kalian."

"Untuk sekarang?"

"Iya. Kalian harus -- beritahu mereka dulu, bukankah begitu? Semuanya harus dilakukan secara berurutan."

"Ah? Maksudnya..."

"Aku akan bersiap-siap...jadi ayo kita temui mereka bersama. Kita bertiga."

Begitu. Aku mengerti maksudnya.

"Kalau begitu.... Kita harus menunggu sampai Sagiri bisa keluar.... bukan?"

"Iya. Musim panas depan bisa kan?"

"Awalnya juga aku ingin begitu."

Mimpi kita - harus menjadi kenyataan di musim semi mendatang - Bulan April di tahun depan.

"Jadi, sampai kau bisa keluar dari rumah, kita tidak akan menikah."

Tapi Kyouka-san menyetujui kita berpacaran.

"Aku akan melakukan yang terbaik."

Sagiri mengepalkan tangannya. Tentu saja, dia hanya terlihat lebih imut seperti itu.

"Yahh, yang tadi itu memang keajaiban. Aku pikir aku tidak bisa melakukannya lagi dalam waktu dekat."

"Aku tahu, aku tidak akan memaksamu."

Jika kau pingsan lagi, itu akan sangat menyulitkanku.

".............."

"..............."

Keheningan terbentang di antara kita.

Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin aku katakan. Aku sedang menunggu kesempatan.

-- Sempurna, Nii-san. Lakukan saja.

Tidakkah kalian ingat? Hal yang aku pinta pada Tomoe....

"....Eto, Sagiri?"

"Iya, Nii-san?"

"Ah, kau memanggilku itu lagi."

"Karena aku terbiasa."

"Begitu. Yahh, itu juga tidak masalah, kurasa."

"Boleh?"

"Tentu saja kau boleh."

"Kau sadar tidak....rasanya seperti semua hal kembali seperti semula?"

"Enggak, menurutku enggak juga. Buktinya....yahh....eto....waduh, aku lupa segala hal yang sudah aku persiapkan."

"Kau bersikap aneh Nii-san."

Sagiri memiringkan kepalanya. Itu bahkan membuatku semakin gugup.

"Ah, yahh ~ ini ....ahhh!"

Oh sialan, terserahlah!

Aku mengeluarkan sesuatu dari belakangku dan memberikannya padanya.

"Sagiri, tolong terima ini!"

Di tanganku ada kotak kecil.

"Nii, nii-san, ini... ini..."

"Cincin pernikahan."

Wajah pacarku perlahan-lahan semakin memerah.

Dia malu dan gugup. Aku pikir wajahku memerah juga.

"Maukah kau menerimanya?"

".............."

Kemudian Sagiri "wah". Lalu, dia mengambil kotaknya dariku.

"Aku terima."

Dan begitulah:

Izumi Masamune dan Izumi Sagiri akhirnya bertunangan